Dari zaman ke zaman,
pola kehidupan manusia telah berubah. Dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan
pesat mengikuti arus waktu. Ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan dalam
melanjutkan kelangsungan hidup di bumi. Banyak manusia yang memiliki ambisi
untuk mencari ilmu dengan tujuan agar manusia memperoleh kehormatan
berdasarkan penemuan-penemuan yang diperolehnya. Sayangnya, tidak sedikit dari
penemuan mereka yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.
Akan
tetapi sangat disalahkan jika ilmu pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif.
Diantara keduanya memiliki hubungan timbal balik yang seimbang. Namun
perbandingan rasionya lebih unggul pada manfaatnya. Dalam menunjang
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan berperan sangat penting. Dimana teknologi
diciptakan, selalu ada ilmu pengetahuan yang menjadi penopang utama.
Berkaitan
dengan lingkungan hidup sebagai bagian dari kehidupan manusia, maka lingkungan
hidup tidak luput dari pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
IPTEK sangat berguna bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Mengapa
dikatakan demikian? Karena dengan bantuan IPTEK, kita bisa memecahkan
permasalahan yang terjadi di lingkungan hidup. Namun pemanfaatan IPTEK juga
tidak mudah dilakukan, untuk itu perlu memperkenalkan IPTEK dari sejak dini.
IPTEK merupakan kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan
peradaban suatu bangsa.
Iptek Lingkungan Hidup ialah teknologi yang berkaitan
dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam
(SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan metode
tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang iptek terhadap
linkungan tanpa meusak keseimbangan lingkungan.Upaya pelestarian lingkungan
tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata gunaan tanah. Juga
selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil. Pelestarian
lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad masyarakat, terlebih
dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada “produksi hijau”. Selain itu,
tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi perisai terhadap
kecaman-kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan.
Teknologi Ramah lingkungan pada
dasarnya adalah penerapan konsep “zero waste”, pada pelaksanaanya
industri ramah lingkungan diharapkan dalam proses industri melakukan
strategi mencegah, mengurangi dan menghilangkan terbentuknya limbah
sebagai bahan pencemar lingkungan. Hal tersebut dapat berjalan bila
dalam aktivitasnya telah dirancang mulai dari bahan baku, teknologi
proses sampai akhir kegiatan adalah ramah lingkungan. Untuk mendukung
terlaksananya strategi tersebut diperlukan suatu perubahan yang mendasar
dalam hal komitmen serta perilaku pimpinan dan karyawan, penyediaan
sarana dan prasarana penunjang dan peningkatan kompetensi SDM. Industri
yang menerapkan strategi ramah lingkungan mempunyai tujuan:
1. menciptakan produk yang sehat, aman dan
berkualitas,
2. meminimalkan potensi kontaminasi bahan-bahan yang
beracun atau berbahaya pada produk,
3. melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja
4. meminimalkan terbentuknya limbah baik dalam jumlah
dan toksisitasnya.
Untuk mencapai kondisi yang ramah
lingkungan dalam suatu industry dapat diterapkan 6 (enam) prinsip dasar yaitu Refine,
Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve Energy. Model
industri yang menerapkan 6 prinsip tersebut dapat berupa nir limbah (zero
waste), produksi bersih (cleaner production), produktivitas hijau (green
productivity) atau perusahaan hijau (greencompany). Model-model
tersebut berupaya untuk meningkatkan produktivitas, menjaga keberlanjutan
produksi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan dan kesehatan serta
keselamatan pekerja.
1. Refine, adalah penggunaan bahan atau proses
yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yangada saat ini.
2. Reduce, adalah pengurangan jumlah limbah
atau kehilangan bahan dengan optimalisasi proses atau operasional menghasilkan
limbah yang mengalami pemborosan. Contoh: mengganti keran atau pipa bocor,
memasang alat penangkap ceceran/lelehan.
3. Reuse, adalah pemakaian kembali bahan-bahan
atau limbah pada proses yang berbeda.
4. Recycle, adalah penggunaan kembali
bahan-bahan atau sumberdaya untuk proses yang sama.
5. Recovery, adalah kegiatan pengambilan
kembali sebagianmaterial penting dari aliran limbah untuk pemanfaatan ulang
dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.
6. Retrieve Energy, adalah pemanfaatan limbah
untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah
penghematan energi dalam proses produksi.
BEBERAPA TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA
1. Biogas
Biogas adalah
gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap
udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan
biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti
kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas
sederhana. Disamping itu juga sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di
kamar mandi atau WC ke dalam sistem Biogas. Di daerah yang banyak industri
pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa
menyatukan saluran limbahnya kedalam system Biogas, sehingga limbah industri
tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena
limbah industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen. Jenis
bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem biogas
disamping parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH, tekanan dan
kelembaban udara. Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk
menjadi bahan masukan sistem Biogas adalah dengan mengetahui perbandingan
Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N.
2. Biopori
Biopori atau
yang biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori merupakan metode
alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain dengan sumur
resapan. Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga, sampah
organik yang sering menimbulkan bau tak sedap dapat tertangani, disamping itu
juga dapat menyimpan air untuk musim kemarau. Selain itu kelebihan dari
Biopori ini adalah memperkaya kandungan air hujan, karena setelah diresapkan
kedalam tanah lewat Biopori yang mengandung lumpur dan bakteri, air akan
melarutkan dan mengandung mineral mineral yang diperlukan oleh kehidupan.
Adapun tujuan Lubang Resapan Biopori (LRB) ini adalah agar air masuk sebanyak
mungkin kedalam tanah.Kelebihan LRB lainnya adalah selain sederhana, alat ini
sangat mudah digunakan oleh kaum perempuan. Selain itu 10 manfaat dari LRB ini
antara lain adalah memelihara cacing tanah; mencegah terjadinya keamblesan (subsidence)
dan keretakan tanah; menghambat intrusi air laut; mengu-bah sampah organik
menjadi kompos; meningkatkan kesuburan tanah; menjaga keanekaragaman hayati
dalam tanah; mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air
seperti Demam Berdarah, Malaria, Kaki Gajah, (mengurangi masalah pembuangan
sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan); mengurangi emisi gas
rumah kaca (CO2 dan metan); serta mengurangi banjir, longsor dan kekeringan.
3. Energi alternatif
biofuel
Energi
alternatif biofuel yang dapat diperbarui dapat memperkuat ketersediaan bahan
bakar. Karenanya untuk mengembangkan bahan bakar tipe ini perlu kerja sama yang
harmonis dari semua pihak, termasuk pemerintah, industri otomotif dan swasta.
Ada dua macam jenis biofuel yang bisa dikembangkan yaitu, etanol dan biodiesel.
Etanol berasal dari alkohol yang strukturnya sama dengan bir atau minuman
anggur. Untuk membuat alkohol dilakukan melalui proses fermentasi dari bahan
baku tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti ketela pohon. Etanol
dipergunakan untuk menggerakkan mesin berbahan bakar bensin.Khusus untuk mesin
diesel, bias mempergunakan bahan bakar jenis biodiesel. Diproduksi dari dari
senyawa kimia bernama alkil ester yang bisa diperoleh dari lemak nabati. Bahan
ester ini memiliki komposisi yang sama dengan bahan bakar diesel solar, bahkan
lebih baik nilai C-etananya dibandingkan solar. Sebagai bahan bakar cair,
biodiesel sangat mudah digunakan dan dapat langsung dimasukkan ke dalam mesin
diesel tanpa perlu memodifikasi mesin. Selain itu, dapat dicampur dengan solar
untuk menghasilkan campuran biodiesel yang memiliki C-etana lebih tinggi.
Biodieselpun sudah terbukti ramah lingkungan karena tidak mengandung sulfur.
Menggunakan biodiesel dapat menjadi solusi bagi Negara Indonesia untuk
mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar solar sebesar 39,7%.
4. Biopulping
Fenomena
alam sering menjadi inspirasi bagi peneliti untuk menciptakan teknologi ramah
lingkungan. Biopulping adalah salah satunya yang meniru proses mikroorganisme
pada proses pelapukan untuk digunakan dalam tingkat industri. Alam sering
memberi ide cemerlang bagi hidup manusia dari proses pelapukan kayu, ranting,
daun atau lainnya. Saat bahan-bahan itu melebur, terjadi pembusukan yang
membuatnya hancur bersama alam. Tak ada sampah atau limbah. Bila ditelaah lebih
detail, proses tersebut dimotori oleh mikroorganisme. Mikroorganisma yang
terdiri atas sejumlah mikroba membantu proses pelapukan sehingga sampah alam
itu terurai, kembali menjadi tanah berupa humus. Hasil kerja mikroorganisma
yang sempurna tak menghasilkan polusi tersebut memberi inspirasi pada para
ilmuwan kita untuk memanfaatkannya dalam sektor industri. Industri kertas dan
pulp terkenal dengan limbahnya yang sulit diatasi. Limbah ini berasal dari
bahan kimia seperti soda api, sulfit dan garam sulfida dalam proses
penghilangan kandungan lignin. Bahan kimia inilah yang dianggap sebagai sumber
pencemaran lingkungan. Proses penggunaan sulfur mencemari udara dan sudah
dilarang di sejumlah negara maju seperti Jerman. Pengolahan pulp yang ideal
adalah biopulping, yakni mengolah pulp dengan menggunakan bantuan
mikroba. Manfaat biopulping yang menonjol adalah penghematan energi dan
pengurangan pemakaian bahan kimia. Proses pembuatan bubur kayu alias pulp dan
kertas biasa dilakukan dengan memasak serpihan kayu, jerami atau ampas tebu.
Semuanya menggunakan bahan kimia. Tujuan proses ini untuk memisahkan komponen
lignin. Dalam biopulping, bahan-bahan kimia tadi digantikan oleh sejenis
mikroba yang bias mengeluarkan enzim dan mendegradasi lignin. Mikroba ini
adalah golongan jamur atau fungi pelapuk kayu yang banyak dijumpai di alam
bebas. Bahan pemutih kertas yang selama ini menggunakan bahan kimia seperti
klorit dan hidrogen peroksida dapat digantikan dengan enzim-enzim yang
dikeluarkan oleh fungi pelapuk. Beberapa enzim yang sangat dikenal untuk
menguraikan lignin adalah manganese peroksidase, laccase dan lignin
peroksidase.
5. Sepeda.
Sekarang
dikembangkan kelompok-kelompok masyarakat yang mengusung ide penggunaan sepeda
sebagai alternatif alat transportasi yang ramah lingkungan seperti gerakan
Bike-to-Work (B2W). Sepeda dapat digunakan dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam
dan daya jelajah sekitar 1-5 kilometer.
- Sepeda
Listrik.
Alternatif
lain dari sepeda manual adalah sepeda yang digerakkan dengan tenaga listrik
baterai yang dapat diisi ulang. Di samping lebih hemat biaya, sepeda ini juga
tidak menimbulkan kebisingan dalam penggunaannya dibandingkan sepeda motor.
Kecepatan berkendaraan maksimum jenis sepeda ini adalah sekitar 40-60 km/jam
dengan daya jelajah hingga 60 km.
- Kendaraan
Hybrid.
Adalah
kendaraan yang dikembangkan dari bahan yang ultra-ringan tapi sangat kuat
seperti komposit. Sumber tenaga kendaraan jenis ini umumnya merupakan campuran
antara bahan bakar minyak dan listrik yang dibangkitkan dari putaran mesin
kendaraan melalui teknologi rechargeable energy storage system (RESS).
Kendaraan jenis ini diklaim sebagai memiliki tingkat polusi dan penggunaan
bahan bakar yang rendah.
- Kendaraan
hypercar.
Kendaraan
jenis ini memiliki fitur konstruksi yang sangat ringan, desain yang
aerodinamis, penggerak berbahan baker hybrid dan beban aksesoris yang
minimal.
Manfaat
iptek bagi kemajuan bangsa yaitu manusia dapat hidup lebih sejahtera. Kegiatan
manusia lebih efektif dan efisien. Pembangunan bidang iptek pada PJPT Il
merupakan kesinambungan perluasan dan PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran
pembangunan ekonomi PPT ll adalah sebagai berikut:
·
Tercapainya kemampuan nasional dalam
pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi
peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing
bangsa.
·
Terpacunya pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas,
maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan
etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun peranan IPTEK yang lebih khusus bagi
pelestarian lingkungan hidup yaitu:
1)
Membina hubungan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara manusia dan lingkungannya.
2) Melestarikan SDA agar dapat dimanfaatkan
oleh generasi penerus.
3) Meningkatkan manusia sebagai pembina
lingkungan bukan sebagai perusak lingkungan.
Referensi :
No comments:
Post a Comment