Aqidah merupakan sumber persepsi dan pemikiran.
Aqidah juga merupakan asas keterikatan dan persatuan, asas hukum dan syari'at,
dan juga merupakan sumber keutamaan dan akhlaq. Aqidah menurut bahasa berarti ikatan,
sangkutan atau simpul, membangun lengkung, mengkokohkan, membuat dan mengadakan
perjanjian, berasal dari kata aqada-ya’qidu.
Secara istilah aqidah berarti keyakinan yang kuat yang dipercayai dalam hati. Menurut istilah (terminologi),
aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang
tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan, atau
dapat juga diartikan sebagai iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan
sedikit pun bagi orang yang meyakininya serta tidak mudah terurai oleh pengaruh
mana pun baik dari dalam atau dari luar diri seseorang.
Pengertian aqidah dalam
agama islam berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan
adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Dalam pengertian lengkapnya, aqidah
adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah SWT itu
adalah Tuhan Yang Maha Esa, Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada
sesuatupun yang menyerupaiNya.
Penerapan Aqidah Islam dalam Kehidupan
Aqidah dalam individu
Aqidah dalam keluarga
Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat
Aqidah dalam kehidupan bernegara
Aqidah dalam pemerintahan
1. Aqidah
dalam individu
Jika diimplementasikan dalam individu, akidah berupa
perwujudan enam rukun iman dalam kehidupan manusia. Contoh penerapannya adalah
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Contohnya, selalu
melaksanakan ibadah shalat tepat waktu, membaca Al-quran dan mengamalkannya,
selalu bersedekah dengan ikhlas dan tidak bermaksud riya, merenungkan kekuasaan Allah swt, bersyukur atas segala takdir
Allah swt, serta berikhtiar sebelum bertawakal. Kemampuan beraqidah pada diri
sendiri akan membuat hubungan kita dengan Allah dan manusia lain menjadi lebih
baik.
2. Aqidah
dalam keluarga
Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling
menghormati, menyayangi, dan mengingatkan dalam kebenaran sesuai dengan ajaran
islam.
Contoh
implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang dipimpin oleh
ayah, mengaji bersama setelah shalat, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.
3. Aqidah dalam
kehidupan bermasyarakat
Aqidah islam sangat penting untuk diimplementasikan
dalam kehidupan bermasyarakat karena dengan adanya akidah kita dapat menjaga
hubungan dengan sesama manusia. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara,
antara lain dengan saling menghargai
satu sama lain sehingga tercipta suatu masyarakat yang tentram dan harmonis. Contoh
implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong menolong, bergotong
royong, empati terhadap sesama, toleransi, musyawarah, bersikap adil, serta
yang paling penting adalah menyadari bahwa yang membedakan derajat satu manusia
dengan manusia lainnya adalah ketakwaannya.
4. Aqidah dalam
kehidupan bernegara
Salah satu unsur dari terbentuknya sebuah negara
adalah adanya rakyat atau masyarakat, oleh sebab itu dalam kehidupan bernegara
pun sangat diperlukannya penerapan akidah islam. Setelah tercipta aqidah suatu
masyarakat, maka akan muncul kehidupan bernegara yang lebih baik dengan
masyarakatnya yang baik pada negara itu sendiri. Dengan begitu, jika kita
memiliki SDM yang ungggul dimulai dari akhlak sampai keahliannya, tentu kita
tidak perlu lagi untuk menyewa profesor-profesor asing untuk proyek-proyek
kita. Apabila hal ini terwujud dengan baik, maka negara akan memperoleh
kehidupan yang baik dan semua warganya akan hidup sejahtera dan makmur.
5. Aqidah dalam
pemerintahan
Dan yang terakhir adalah implementasi akidah dalam
kehidupan pemerintahan. Dengan diimplementasikannya akidah atau ajaran islam
dalam pemerintahan hal tersebut dapat membuahkan hasil yang bagus untuk rakyat
dan negaranya jika dilakukan dengan baik. Contohnya saat menyelesaikan sebuah
masalah pemerintahan. Dalam menyelesaikan masalah pemerintahan, semuanya
disandarkan pada ketetapan Al-qur'an dan hadist. Apabila permasalahan tersebut
tidak memiliki penyelesaian yang pasti dalam Al-qur'an dan hadist, maka akan
dibuat keputusan bersama yang berasaskan kedua sumber ajaran tersebut. Segala
keputusan yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi
Allah. Dengan begitu, nantinya akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara yang insyaallah juga akan diridhoi Allah SWT.
Nilai akidah dalam kehidupan pribadi dan
sosial
Nilai-nilai dalam kehidupan
pribadi dan sosial. Nilai dalam kehidupan tentunya telah diatur sedemikian rupa
oleh masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat mengerti akan ketetapan dan
batas-batas dalam bersikap terhadap sesama dan lingkungannya
Aqidah dapat mengendalikan perasaan seseorang
yang kemudian membuat pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh
dalam melakukan tindakan-tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah
perbuatan yang berdasarkan pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita
di mana saja dan kapan saja. Hal ini akan membuat kita tidak akan terdorong
oleh luapan-luapan perasaan atau tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan
Allah. Salah satunya tercermin dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan
interaksi sosialnya.
Tanpa aqidah, masyarakat akan berubah menjadi
masyarakat Jahiliyah yang diwarnai oleh kekacauan dimana-mana, masyarakat
tersebut akan diliputi oleh perasaan ketakutan dan kecemasan di berbagai
penjuru, karena masyarakatnya menjadi berprilaku liar dan buas. Yang ada di
benak mereka hanyalah perbuatan buruk yang menghancurkan.
Adapun aqidah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam
yaitu aqidah "Laa ilaaha illallah Muhammadan Rasuulullah." Makna dari
ungkapan tersebut adalah bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan
menghargai aqidah itu dan juga berusaha untuk memperkuat aqidah tersebut
didalam akal maupun hati.
Demikianlah aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat dan demikianlah hendaknya pengaruh aqidah dalam setiap masyarakat
yang menginginkan menjadi masyarakat Islam, saat ini dan di masa yang akan
datang.
Sesungguhnya aqidah Islamiyah dengan segala rukun dan
karakteristiknya adalah merupakan dasar yang kokoh untuk membangun masyarakat
yang kuat, karena itu bangunan yang tidak tegak di atas aqidah Islamiyah maka
sama dengan membangun di atas pasir yang mudah runtuh.
Begitulah
nilai-nilai aqidah dalam kehidupan pribadi dan sosial yang mengandung
nilai-nilai kebenaran, keyakinan serta ketaatan. Yang merupakan nilai-nilai
yang akan membentuk pribadi yang baik, bijak dan bermanfaat untuk lingkungannya
sehingga nanti secara otomatis dapat menciptakan masyarakat yang rukun yang
berakhlak mulia serta bermanfaat.
Nilai akidah dalam iptek
Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan
akhlak dapat dilakukan dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang
pohon yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal
merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama
lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya
ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan
cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
seperti seni budaya, filsafat, dan Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai
iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.
Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang
telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan
sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri
pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu
disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak
memperdalam disebut generalis. Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka
sangat jarang ditemukan orang yang menguasai beberapa ilmu secara mendalam.
Istilah
teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
karakteristik obyektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini
teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi yang merusak dan potensi
kekuasaan, disitulah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi
dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia
juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-ketimpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk
yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau digunakan
untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil ungkapan akal dan
budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa
seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian
dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan keindahan.
Seni
yang lepas dari nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah
nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi
orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
Daftar
Pustaka
-
Rahmatullah, Cahyo dkk,. 2012. Makalah agama Islam
Corak Akidah dalam Kehidupan. Depok, Universitas Indonesia.
No comments:
Post a Comment