Thursday, October 23, 2014

Ekologi “Kearifan Lokal Pengelolaan SDA Kawasan Percandian Muarajambi”


Analisis Video Ekologi “Kearifan Lokal Pengelolaan SDA Kawasan Percandian Muarajambi”


Makhluk hidup dan lingkungannya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya memiliki hubungan dan interaksinya sendiri. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi kita untuk mempelajari tentang ekologi. Ekologi itu sendiri dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya.
Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1. Bagaimana alam bekerja                        
2. Bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. Apa yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4. Bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
5. Bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lain
6. Bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi

Berikut adalah analisis saya tentang sebuah video yang berisikan tentang bagaimana makhluk hidup berinteraksi dan berhubungan dengan lingkungannya. Video yang saya analisa berjudul “ Kearifan Lokal Pengelolaan SDA Kawasan Percandian Muarajambi”.

Situs Kepurbakalaan Muarojambi merupakan tempat peninggalan purbakala terluas di Indonesia, membentang dari Barat ke Timur sejauh 7,5 km di Tepian Sungai Batang Hari dengan luas kurang lebih 12 kilometer persegi. Sebagian kecil berada di Barat Sungai Batang Hari. Tinggalan di sisi Timur Sungai masuk wilayah administratif Desa Muarojambi dan Desa Danau Lamo. Sedangkan di Barat Sungai berada di Desa Kemingking Dalam, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muarojambi. Situs Purbakala Kompleks Percandian Muarojambi terletak sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi di tanggul alam kuno Sungai Batanghari. Situs ini mempunyai luas 12 km persegi, panjang lebih dari 7 kilometer serta luas sebesar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur sungai. Situs ini berisi 61 candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum diokupasi. Dalam kompleks percandian ini terdapat pula beberapa bangunan pengaruh agama Hindu.

Candi Muarojambi diperkirakan berasal dari abad ke-11 M dibangun pada zaman Kerajaan Sriwijaya. Candi Muarojambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Situs Percandian Muarojambi merupakan satu kawasan kompleks pusat pendidikan Agama Budha. Candi Muarojambi merupakan warisan budaya bernilai tinggi dimana bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan bahwa di masa lalu Percandian Muarojambi pernah menjadi pusat peribadatan agama Budha Tantri Mahayana.  Hal ini terlihat dari ragam temuan sarana ritual seperti, Arca Prajnaparamita, reruntuhan stupa, arca gajah singha, wajra besi serta tulisan-tulisan mantra yang dipahatkan pada lempengan emas atau digoreskan pada bata. Diantara bata-bata yang bertulis terdapat suku kata 'Wijaksana'’, kemudian sebutan 'wajra' pada lempengan emas, serta aksara nagari pada batu permata berbunyi 'tra-tra'.

Pada mulanya situs Muarojambi tidak banyak dikenal orang dan hanya diketahui penduduk setempat. Baru pada tahun 1820, secara terbatas situs ini mulai terungkap setelah kedatangan S.C. Crooke, seorang perwira Inggris ketika bertugas untuk pemetaan Sungai Batanghari.  Ia mendapat laporan dari penduduk setempat tentang adanya peninggalan kuno di Desa Muarojambi. Selanjutnya tahun 1935-1936, seorang sarjana Belanda yang bernama F.M. Schnitger, dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah Sumatera sempat melakukan penggalian terhadap situs Muarojambi. Sejak itu Muarojambi mulai dikenal dan mulai 1976 sampai saat ini, secara serius dan bertahap, dilakukan penelitian dan preservasi arkeologi untuk menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah di situs Muarojambi ini. Candi ini saat ditemukan merupakan batu merah yang tetumpuk. Beberapa tertumpuk membentuk stupa seperti layaknya candi Budha lainnya.

Di kawasan candi Muarajambi terdapat sungai atau kanal yang digunakan masyarakat sekitar untuk pergi ke kebun mereka. Masyarakat sekitar selalu menjaga kebersihan kanal agar tidak terlihat kumuh dan dapat digunakan sebagai sarana tramsportasi. Selain itu, masyarakat di kawasan candi muarajambi juga menggunakan keekayaan alam sekitarnya untuk memnuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, seperti menanam padi ladang, jagung, cabai dan juga beberapa jenis buah seperti duku, durian, dan lain-lain. Duku adalah sumber matapencaharian utama masyarakat sekitar, banyak sekali hasil panen buah dari kawasan Muarajambi yang diditribusikan ke luar kota.

Walaupun memiliki keharmonisan antara alam lingkungan kawasan Muarajambi dengan manusianya. Namun, sungai batanghari yang berada di kawasan tersebut tetap mengalami banjir. Namun banjir ini bukan disebabkan karena ulah manusia namun banjir initerjadi tiap tahun secara alami. Dengan banjir ini masyarakat sekitar menjadi lebih adaptif terhadap lingkungan.

Melihat ulasan singkat yang telah saya jelaskan diatas, saya bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa suatu keharmonisan antara lingkungan dan alam. Karena disana terlihat bagaimana kehidupan masyarakat muarajambi dalam beradaptasi dengan lingkungan dan sumber daya alam yang di kawasan percandian muarajambi. Pemanfaatan sumber daya alam di kawasan ini juga menunjukan hubungan interaksi masyarakat dengan alam tanpa menganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Harmonisasi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat muarajambi. Misalnya ketika musim banjir, bagi masyarakat muarajambi ketika banjir datang merupakan sebuah berkah, karena pada saat tersebut mereka mendapatkan jaminan karbohidrat dan protein dari ikan yang bisa mereka jaring di depan rumah mereka sendiri.

Manusia senantiasa berinteraksi dan melakukan hubungan timbal balik dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sirkuler, artinya perubahan pada lingkungan pada gilirannya akan mempengaruhi manusia, begitu pula sebaliknya manusia dapat mempengaruhi lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya sangat kompleks karena pada umumnya dalam lingkungan hidup terdapat banyak unsur yang saling mempengaruhi satu sama lain. Konsep kualitas lingkungan hidup sangat erat hubungannya dengan konsep kualitas hidup. Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar manusia. Semakin  kebutuhan dasar itu dapat dipenuhi oleh lingkungan hidup, maka  semakin tinggi pula kualitas hidup. Kualitas hidup yang tinggi akan mampu menjamin kelangsungan hidup ekosistem. Oleh sebab itu keseimbangan dan keharmonisan lingkungan haruslah dapat diwujudkan. 


Referensi :


 

 

No comments:

Post a Comment