Analisis Video Ekologi “Kearifan Lokal Pengelolaan SDA Kawasan Percandian
Muarajambi”
Makhluk hidup dan lingkungannya
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya memiliki
hubungan dan interaksinya sendiri. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi kita
untuk mempelajari tentang ekologi. Ekologi itu sendiri dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup
dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya.
Ekologi sebenarnya
mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1. Bagaimana
alam bekerja
2. Bagaimana spesies beradaptasi
dalam habitatnya
3. Apa yang diperlukan dari
habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4. Bagaimana mereka mencukupi
materi dan energi
5. Bagaimana mereka berinteraksi
dengan spesies lain
6. Bagaimana individu dalam
spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
Berikut adalah analisis saya tentang sebuah
video yang berisikan tentang bagaimana makhluk hidup berinteraksi dan
berhubungan dengan lingkungannya. Video yang saya analisa berjudul “ Kearifan
Lokal Pengelolaan SDA Kawasan Percandian Muarajambi”.
Situs Kepurbakalaan Muarojambi merupakan tempat
peninggalan purbakala terluas di Indonesia, membentang dari Barat ke Timur
sejauh 7,5 km di Tepian Sungai Batang Hari dengan luas kurang lebih 12
kilometer persegi. Sebagian kecil berada di Barat Sungai Batang Hari. Tinggalan
di sisi Timur Sungai masuk wilayah administratif Desa Muarojambi dan Desa Danau
Lamo. Sedangkan di Barat Sungai berada di Desa Kemingking Dalam, Kecamatan
Muaro Sebo, Kabupaten Muarojambi. Situs Purbakala Kompleks Percandian
Muarojambi terletak sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi di tanggul
alam kuno Sungai Batanghari. Situs ini mempunyai luas 12 km persegi, panjang
lebih dari 7 kilometer serta luas sebesar 260 hektar yang membentang searah
dengan jalur sungai. Situs ini berisi 61 candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo)
yang belum diokupasi. Dalam kompleks percandian ini terdapat pula
beberapa bangunan pengaruh agama Hindu.
Candi Muarojambi diperkirakan berasal dari abad ke-11 M dibangun pada
zaman Kerajaan Sriwijaya. Candi Muarojambi merupakan kompleks candi yang
terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Situs Percandian Muarojambi
merupakan satu kawasan kompleks pusat pendidikan Agama Budha. Candi
Muarojambi merupakan warisan budaya bernilai tinggi dimana
bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan bahwa di masa lalu
Percandian Muarojambi pernah menjadi pusat peribadatan agama Budha Tantri
Mahayana. Hal ini terlihat dari ragam temuan sarana ritual seperti, Arca
Prajnaparamita, reruntuhan stupa, arca gajah singha, wajra besi serta
tulisan-tulisan mantra yang dipahatkan pada lempengan emas atau digoreskan pada
bata. Diantara bata-bata yang bertulis terdapat suku kata 'Wijaksana'’,
kemudian sebutan 'wajra' pada lempengan emas, serta aksara nagari pada
batu permata berbunyi 'tra-tra'.
Pada mulanya situs Muarojambi tidak banyak dikenal orang dan hanya
diketahui penduduk setempat. Baru pada tahun 1820, secara terbatas situs ini
mulai terungkap setelah kedatangan S.C. Crooke, seorang perwira Inggris ketika
bertugas untuk pemetaan Sungai Batanghari. Ia mendapat laporan dari
penduduk setempat tentang adanya peninggalan kuno di Desa Muarojambi.
Selanjutnya tahun 1935-1936, seorang sarjana Belanda yang bernama F.M.
Schnitger, dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah Sumatera sempat melakukan
penggalian terhadap situs Muarojambi. Sejak itu Muarojambi mulai dikenal dan
mulai 1976 sampai saat ini, secara serius dan bertahap, dilakukan penelitian
dan preservasi arkeologi untuk menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah
di situs Muarojambi ini. Candi ini saat ditemukan merupakan batu merah yang
tetumpuk. Beberapa tertumpuk membentuk stupa seperti layaknya candi Budha
lainnya.
Di kawasan candi Muarajambi terdapat sungai atau kanal yang digunakan
masyarakat sekitar untuk pergi ke kebun mereka. Masyarakat sekitar selalu
menjaga kebersihan kanal agar tidak terlihat kumuh dan dapat digunakan sebagai
sarana tramsportasi. Selain itu, masyarakat di kawasan candi muarajambi juga
menggunakan keekayaan alam sekitarnya untuk memnuhi kebutuhan hidup
sehari-harinya, seperti menanam padi ladang, jagung, cabai dan juga beberapa
jenis buah seperti duku, durian, dan lain-lain. Duku adalah sumber
matapencaharian utama masyarakat sekitar, banyak sekali hasil panen buah dari
kawasan Muarajambi yang diditribusikan ke luar kota.
Walaupun memiliki keharmonisan antara alam
lingkungan kawasan Muarajambi dengan manusianya. Namun, sungai batanghari yang
berada di kawasan tersebut tetap mengalami banjir. Namun banjir ini bukan
disebabkan karena ulah manusia namun banjir initerjadi tiap tahun secara alami.
Dengan banjir ini masyarakat sekitar menjadi lebih adaptif terhadap lingkungan.
Melihat
ulasan singkat yang telah saya jelaskan diatas, saya bisa mengambil sebuah
kesimpulan bahwa suatu keharmonisan antara lingkungan dan alam. Karena disana
terlihat bagaimana kehidupan masyarakat muarajambi dalam beradaptasi dengan
lingkungan dan sumber daya alam yang di kawasan percandian muarajambi. Pemanfaatan
sumber daya alam di kawasan ini juga menunjukan hubungan interaksi masyarakat
dengan alam tanpa menganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Harmonisasi ini
memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat muarajambi. Misalnya ketika
musim banjir, bagi masyarakat muarajambi ketika banjir datang merupakan sebuah
berkah, karena pada saat tersebut mereka mendapatkan jaminan karbohidrat dan
protein dari ikan yang bisa mereka jaring di depan rumah mereka sendiri.
Manusia
senantiasa berinteraksi dan melakukan hubungan
timbal balik dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya.
Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sirkuler, artinya
perubahan pada lingkungan pada gilirannya akan mempengaruhi manusia, begitu
pula sebaliknya manusia dapat mempengaruhi lingkungan hidupnya. Interaksi
antara manusia dengan lingkungan hidupnya sangat kompleks karena pada umumnya
dalam lingkungan hidup terdapat banyak unsur yang saling mempengaruhi satu sama
lain. Konsep kualitas lingkungan hidup sangat erat hubungannya dengan konsep
kualitas hidup. Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya
kebutuhan dasar manusia. Semakin kebutuhan dasar itu dapat dipenuhi oleh
lingkungan hidup, maka semakin tinggi pula kualitas hidup. Kualitas hidup
yang tinggi akan mampu menjamin kelangsungan hidup ekosistem. Oleh sebab itu keseimbangan dan keharmonisan lingkungan
haruslah dapat diwujudkan.
No comments:
Post a Comment